Two men were walking through the woods and come across a very big deep hole. "Wow...that looks deep." One replied,"Sure does... toss a few pebbles in there and we will see how deep this hole is." Then they pick up a few pebbles and throw them in and wait... no noise "Geeez. That is really deep... here.. throw one of these great big rocks down there. Those should make a noise." After that, they pick up a couple football-sized rocks and toss them into the hole and wait... and wait. but no noise they heard. Wow.. They were really impressed with how deep hole it was. They look at each other in amazement. One gets a determined look on his face and says, "Hey...over here in the weeds, there's a railroad tie. Help me carry it over here. When we toss that sucker in this hole, it's must make some noise." The two men drag the heavy tie over to the hole and heave it in. But, not a sound comes from the hole. Suddenly, out of the nearby woods, a goat appears, running like the wind. It rushes toward the two men, then right past them, running as fast as its legs will carry it. Suddenly it leaps in the air and into the hole. The goat disappeared into the deep hole. The two men are astonished with what they've just seen. How could a goat jump into the hole? Then, not long after that, out of the woods comes a farmer. He seemed to seek something and asked to the two men, "Hey two guys... have you seen my goat out here?" Feeling amazing with what they saw of a goat jumping to the hole, they answer straightly,"You bet we did! Craziest thing I've ever seen! A goat came running like crazy and just jumped into this hole!" The farmer thought a moment and said, "That could not have been my goat. Because my goat was chained to a railroad tie." Then he left the two men.
Dengue fever or abbreviated as DBD is a disease caused by dengue virus is carried
by the aedes aegypti mosquito saliva via the bite of a female when sucking
human blood.
B.How does transmission of dengue
fever
Dengue virus is transmitted through the bite of Aedes
aegypti mosquito that previously has bitten an infected person dengue. This
mosquito population will increase rapidly during the rainy season but the
mosquito Aedes aegypti can live and breed in the basin water reservoirs
throughout the year. One bite of an infected mosquito is able to cause dengue
disease in healthy people.
Transmission of dengue fever can not be directly from human
to human but must go through an intermediary mosquito so that we do not have to
worry about direct contact with sufferers of dengue fever.
C.Which where area vulnerable dengue
fever
Many contracted dengue
fever in the tropics and subtropics. Asia ranks first in the number of patients
with dengue fever each year. This may be caused by the rainfall in Asia is very
high, especially in east Asia and south combined with environmental sanitation
is not good.
D.Anyone who can be
attacked by dengue fever
Attacks scarlet dengue fever can occur anytime throughout the year
and can affect anyone from children to senior citizens, a strong healthy person
to a sick, people who live in luxury housing to the homeless people could all
fever illness Dengue is dangerous and deadly.Dengue fever related to
environmental conditions and behavior of society. People who are less concerned
about environmental cleanliness and the threat of dangerous disease is an excellent
location as endemic DBD.
E.When signs of dengue
disease seen
1. Body heat high fever for more than 2 days
2. Pain in the gut
3. There are patches of red spots on skin that is not lost though pressed,
pulled, stretched and so forth.
4. Can bleeding from the nose (nosebleeds), vomiting blood, and through bowel
movements.
5. Patients can be pale, agitated, and tip toe cold hands.
F.Why dengue fever can occur
Dengue fever disease occurs due ti biteof aedes aegypty
mosquito that previously has bitten people infected dengue fever.
A.Tokoh - tokoh utama yang
mengembangkan Rekam Medis dari setiap periode.
1.Geoffrey A. Robinson (Hospital
Administration, London, Butterworths, 1996)
2.AMRA = AHIMA (An Instruction of
Organizing Health Records, Chicago, AMRA 1975)
3.Edna K . Huffman (1994)
4.MF Skurka (AHA= American Hospital
Association , 1988
5.Juknis Penyelenggaraan Rekam
Medis (1991 )
B.Perkembangan
Rekam Medis setiap periode
1.REKAM
MEDIS DAN ILMU KEDOKTERAN
Lahirnya
Rekam Medis bersamaan dengan lahirnya Ilmu Kedokteran, Masalahkesehatan dan
masalah penyakit yang mengganggu individu serta segala sesuatu yang terkait
dengan penyakit tersebut merupakan bagian dari Ilmu Kedokteran.
2.ZAMAN
PRIMITIF PALEOLITHICUM (± 25000 BC )
Sejak zaman dahulu “Records” khususnya Medical
menduduki tempat yang penting di dalam ilmu kedokteran, dibidang pelayanan
medis, sama pentingnya seperti obat di bidangpelayanan penyembuhan.
3.ZAMAN
MESOPOTAMIA ( ± 4000 BC)
“HAMMURABI
CODE”. Ditemukan di Iran tahun 1901- 1902 oleh seorang arkeolog Peancis
RS.St.Bartholomew’s di
London, Inggris (± tahun1137)
13.
ZAMAN RENAISSANCE
a.Raja king Henry VIII
(1509-1547,Inggeris)
b.Andreas
Vesalius (1514-1564,Belgia)
14.
ABAD KE XVII
a.William Harvey
b.Kapten John Graunt (
1661 )
15.
ABAD XVIII
a.Mrs. Grace Whitting
Meyers (1859 – 1957)
16.AKHIR
ABAD XIX DAN PEMULAAN ABAD XX
a.Sisters of Francis dan
Dr. William WorrallMayo (1889)
b.Henry S.Plummer (1900 ,
“Clinic Associate” )
c.Beckson&John
Hopskins (1935)
17.
ABAD XX
a.American Hospital Association
(AHA)1902
b.AMA (1905)
C.Perkembangan
Rekam Medis ditinjau/dilihat dari Sudut Organisasi.
Mathew
W.Foley:editor dari “Hospital Management yang disebut sebagai “Father of
National Hospital Day”. Ia mengatakan bahwa : “If you don’t organize now, perhaps you never will”
Kongres yang ditutup pada tgl. 11 Oktober 1928 menghasilkan,
Yaitu terplihnya Mrs. Grace Whiting
Myers sebagai presiden I dari “The Association of Record Librarians ofNorth
America” dengan tujuan meningkatkan penatatan RM oleh para medisdi RS, Klinik,
dan institusi medis lainnya.
D.Perkembangan
Rekam Medis ditinjau/dilihat dari Sudut Standarisasi
Tahun 1913 dr.Franklin H.Martin American College of Surgeons” mempunyaitujuan
meningkatkan standarisasi pembedahan.Dalam program standarisasi RS dikembangkan
metode pencatatan:
·Tidak hanya untuk calon
penerima beasiswa tapi juga untuk:
·Efisiensi asuhan medis
yang diberikan kepada pasien pada saat itu danyang akan datang
· Kepentingan hukum baik bagi pasien, rumah
sakit, maupun dokter.
·Penelitian ilmu
kedokteran.
Sehubungan dengan hal ini standarisasi RS
mensyaratkan: minimum RM berisi catatan kasus yang lengkap & akurat dan harus
dibuat untuk seluruh pasien serta secara mudah dapat diperoleh di rumah sakit.Oleh karena itu setiap
tahun topik RM dimasukkan dalam program standarisasi RS.
E.Perkembangan
Rekam Medis Ditinjau/dilihat dari Sudut Pendidikan.
Pada awal berdirinya
AMRA ( American Medical Record Association) tahun 1928, para anggotanya
berusaha dan menghasilkan perubahan di Departemen RM-nya. Di bawah pimpinan
J.E. HARNED BUFKIN dibuatkurikulum yang dipakai di rumah sakit.
Pada tahun 1935 program
pendidikan terbentuk di 4 Rumah Sakit.Pada tahun 1942 AMRA Council on Medical
Education merasa tujuan utama / pentingnya orang-orang berpendidikan &
berpengalaman duduk dalamdewan ini.untuk membuat standarisasi dengan
menginspeksi program-program pelatihan dan mempublikasikansekolah-sekolah yang
telah diakui.
Saat ini diakreditasi
oleh : Committee on Allied Health Education and Accreditation (CAHEA) of the
AMA & AMRA.
RRA (Registered Record
Administration)
ART (Accredited Record
Technicians), ART kemudian diubah menjadi AHIT(Accredited
Health Information Technicians)
7 bidang sebagai
persyaratan Akreditasi :
·Management (Manajemen).
·Aspect Legal (Aspek
Hukum)
·Health Information
System (Sistem Informasi Kesehatan).
·Health Record (Rekam
Kesehatan).
·Information of
Retention & Retrieval (Retensi & Pengambilankembali RK).
·Quality Assurance
Systems (Sistem Menjaga Mutu).
·Classification &
Indexing System (Sistem Klaisfikasi & Indeksing).
Saat ini telah ada
program studi Administrator Perekam dan Informasi Kesehatan (APIKES) di
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,Yogyakarta, Sumatera Barat dan,
Sulawesi Selatan.
F.Falsafah
Rekam Medis Mencamtumkan Nilai :
1.Administration
Suatu berkas rekam
medis mempunyai nilai administrasi , karena isinya menyangkut tindakan
berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga mdis dan perawatdalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2.Legal aspect(aspect hukum)
AspekHukumMenyangkut masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan , dalamrangka usaha menegakkan
hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkankeadilan.
3.Fiscal
(keuangan)
Isi Rekam Medis dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan. Tanpa
adanya bukti catatan tindakan /pelayanan , maka pembayaran tidakdapat
dipertanggungjawabkan.
4.Research
(penelitian)
Berkas Rekam medis
mempunyai nilai penelitian , karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat
digunakan sebagai aspek penelitian.
5.Education
(pendidikan)
Berkas Rekam Medis
mempunyai nilai pendidikan , karena isinya menyangkut data/informasi tentang
kronologis dari pelayanan medik yang diberikan pada pasien.
6.Documentation
(dokumentasi)
Isi Rekam medis menjadi
sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan.
7.Akurat,
Informatif, dan dapat dipertanggung jawabkan(ALFRED
AIR)
Akurat
maksudnya, berisi
informasi yang rinci dan tepat waktu
Informatif
maksudya, berisi data yang dapat diolah menjadi informasi yang berguna.Dapat dipertanggung jawabkan maksudnya, dapat dibaca isi rekam medinya.
G.Fungsi
Rekam Medis
Secara umum :
1.Sebagai alat komunikasi antara dokter
dengan tenaga ahli
2.Lainnya yang ikut ambil bagian didalam
memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
3.Sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.
4.Sebagai bukti tertulis atas segala
tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien
berkunjung atau dirawat dirumah sakit.
5.Sebagai bahan yang berguna untuk
analisis, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
kepada pasien.
6.Melindungi kepentingan hukum bagi
pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
7.Menyediakan data-data khusus yang sangat
berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan.
8.Sebagai dasar perhitungan biaya
pembayaran pelayanan medik dan keperawatan pasien.
9.Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan
serta sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.
Secara
khusus :
1.Sebagai bahan pembantu pengambilan
keputusan dalam perawatan pasien yang lebih optimal.
2.Data rekam medis dapat menunjukkan
praktek yang Baik dan yang buruk.
3.Data utilisasi sumber Daya yang dapat
menunjukkan efisiensi pelayanan.
Dalam computer based systems suatu transaksi dapat dimasukkan secara
sendiri-sendiri maupun secara kelompok, setelah dimasukkan dapat juga diproses
secara langsung maupun kelompok. Agar lebih jelas, akan diuraikan satu persatu
mengenai masing-masing sistem tersebut diatas.
Pendekatan Batch Data Entry
Pendekatan ini merupakan pendekatan tradisional dalam
pemasukkan data untuk diproses. Pendekatan tersebut pertama kali mengumpulkan data
dari berbagai dokumen sumber untuk dibuat kelompok dan kemudian diproses secara
berkala per kelompok.
Media
yang dapat dipakai untuk mendukung penggunaan pendekatan ini adalah Optical Character Recognition (OCR),
Magnetic Ink Character Recognition (MICR), magnetic tapes, magnetic disk, dan
Disket.
Pendekatan On-line Data Entry
Pendekatan ini lebih maju dari pendekatan di atas.
Pada on-line processing , setiap transaksi yang terjadi langsung dimasukkan ke
dalam sistem untuk kemudian diproses. Dalam bidang produksi kita kenal suatu
sistem JIT (just in time).
Pada
beberapa aplikasi, data yang berkaitan dengan suatu transaksi terlebih dahulu
direkam/dicatat pada suatu dokumen sumber untuk kemudian dirubah bentuknya
kedalam sistem komputer, tetapi ada juga yang tidak memerlukan adanya dokumen
sumber, jadi data sudah langsung berbentuk computer-readable.
Terlihat
pada paragraf diatas, bahwa alat yang dapat digunakan untuk mendukung
pendekatan ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
Peralatan yang digunakan membutuhkan intervensi
manusia.
Peralatan yang digunakan tidak membutuhkan intervensi
manusia.
Pada jenis nomor satu, transaksi yang terjadi dicatat
pada suatu media, biasanya kertas, kemudian akan langsung dimasukkan kedalam
komputer dengan cara diketik melalui keyboard.
Proses pemasukkan data ini biasa disebut keyed
data entry.
Sedangkan pada jenis nomor dua, tidak diperlukan
adanya media lain tetapi data transaksi langsung masuk kedalam komputer dalam
bentuk yang sudah dapat dibaca komputer. Contohnya adalah penggunaan barcode,
dalam penggunaan barcode ini kita tidak perlu lagi melakukan keying (pemasukkan
data) tapi scanner langsung membaca data yang ada dan langsung disimpan dalam
media tertentu (disket) menunggu di proses lebih lanjut.
Pendekatan batch data
processing
Batch
processing meliputi pemrosesan data secara kelompok. Sama dengan proses
pemasukkan data secara kelompok, data yang sudah masuk dikumpulkan sampai batas
tertentu (bisa dalam kuantitas maupun waktu) kemudian baru diproses.
Secara
umum pendekatan batch processing digunakan bersamaan dengan pendekatan batch
entry, namun dalam beberapa aplikasi, batch processing digunakan bersamaan
dengan pendekatan on-line entry. Pada aplikasi ini data transaksi yang terjadi
disimpan dalam suatu tempat sementara sampai jumlah tertentu (atau waktu
tertentu) baru kemudian akan diproses.
Pendekatan
ini banyak digunakan jika transaksi yang terjadi mempunyai volume yang besar
dan bersifat rutin.
Dalam
pendekatan ini terdapat dua tipe up-date data, yaitu : sequential (berurut) dan random
(acak).
Pendekatan on-line
processing
Dalam pendekatan ini pemrosesan data akan dilakukan
begitu data transaksi muncul. Pendekatan ini digunakan untuk situasi yang
bersifat dinamis, dimana informasi yang up-to-date sangat dibutuhkan.
Pendekatan ini juga biasa disebut sebagai sistem
pemrosesan interaktif, karena on-line processing umumnya melibatkan interaksi
langsung dengan manusia.
Kombinasi
yang paling mungkin adalah menggunakan on-line processing dengan on-line data
entry.
Dari uraian diatas secara
umum terdapat beberapa kombinasi pemrosesan data elektronik yang sering kita
temui dalam suatu perusahaan, yaitu :
Batch Data Entry ; Batch
Processing
On-line Data Entry ; Batch
Processing
On-line Data Entry ; On-line
Processing
PERBANDINGAN UNTUNG RUGI
PENGGUNAAN BATCH DAN ON-LINE PROCESSING
BATCH PROCESSING
ON-LINE PROCESSING
KEUNTUNGAN
Biaya penerapannya relatif murah
Menyediakan suatu alat kontrol berupa batch total.
Penerapannya lebih efisien melalui pemrosesan secara
berurut.
Menyediakan suatu informasi yang up-to-date.
Menyediakan suatu proses kontrol lebih awal
Meniadakan proses sortir dan pengubahan data.
KERUGIAN
Tidak dapat menyedia- kan informasi yang up-to-date.
Harus melakukan sortir dan pengubahan bentuk data.
Membutuhkan penanganan untuk mengatur dokumen
sumber.