RESENSI BUKU
A. IDENTITAS BUKU
Judul buku : Sosiologi 2 “Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat”
Penulis : Drs. Taufiq Rohman Dhohiri, M.S.i Drs. Tarsisius Wartono dkk
Penerbit : Yudhistira
Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2006
Jumlah halaman : 160 Halaman
Harga : Rp 32.500,00
Bahasa : Indonesia
Jenis sampul : Soft Cover
Kategori Buku : Pendidikan - Pengetahuan (Non fiksi)
B. SINOPSIS BUKU
Buku ini terdapat 3 bab untuk dipelajari dalam satu semester, di antaranya :
BAB 1 STRUKTUR SOSIAL
à Definisi struktur sosial
à Ciri-ciri struktur sosial
à Status dan peranan
à Fungsi struktur sosial
à Pengelompokan sosial
BAB 2 KONFIK
à Pengertian konflik
àFaktor-faktor penyebab konflik
à Bentuk-bentuk konflik
à Dampak adanya konflik
à Dampak positif konflik
BAB 3 MOBILITAS SOSIAL
à Cara untuk melakukan mobilitas sosial
à Faktor penghambat mobilitas sosial
à Bentuk mobilitas sosial
à Faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial
à Saluran mobilitas sosial
à Dampak mobilitas sosial
Dalam KTSP standar isi 2006 di setiap bab terdapat tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan standar kompetensi untuk para siswa.
BAB I
1. Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk.Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial.Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
2. Ciri Struktur Sosial
Struktur Sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada kegiatan.
Struktur Sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
Struktur Sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
Struktur Sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.
Struktur Sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.
3. Status dan Peranan
Æ Status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban.
Æ Peran adalah Perilaku yang diharapkan dari status seseorang.
Æ Ascribed Status adalah status yang didapatkan dari keturunan.
Æ Achieved Status adalah status yang didapatkan dengan usaha.
Æ Assigned Status adalah status yang diberikan oleh orang lain.
4. Fungsi Struktur Sosial
Fungsi - Sebagai pengawas sosial, yakni sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma, nilai, dan peraturan kelompok atau masyarakat
5. Pengelompokan Sosial
Æ Diferensiasi Sosial adalah penggolongan masyarakat dalam bidang horisontal.
Æ Stratifikasi Sosial adalah penggolongan masyarakat dalam bidang vertikal.
BAB II
- Pengertian Konflik
Konflik merupakan sebuah proses interaksi sosial manusia untuk mencapai tujuan dan cita-citanya.
- Faktor-Faktor Penyebab Konflik :
ü Perbedaan antarindividu
ü Perbedaan latar belakang kebudayaan
ü Perbedaan kepentingan
ü Perubahan Sosial
- Bentuk-Bentuk Konflik :
a) Berdasarkan sifatnya :
1) Konflik Destruktif
2) Konflik Konstruktif
b) Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik :
1) Konflik Vertikal
2) Konflik Horizontal
3) Konflik Diagonal
c) Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik :
1) Konflik terbuka
2) Konflik tertutup
d) Berdasarkan konsentrasi aktivitas manusia di dalam masyarakat :
1) Konflik sosial
2) Konflik politik
3) Konflik ekonomi
- Dampak adanya Konflik :
a) Dampak secara langsung :
1) Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya.
2) Adanya perubahan kepribadian seseorang.
3) Hancurnya harta benda dan korban jiwa.
b) Dampak tidak langsung :
Merupakan dampak yang dirasakan oleh pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik.
- Dampak Positif adanya Konflik :
ü Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok.
ü Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik.
ü Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
ü Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang. Misalnya, adanya kesadaran dari pihak-pihak yang berkonflik untuk bersatu kembali karena dirasakan bahwa konflik yang berlarut tidak membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.
BAB III
1. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya.Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial (social mobility)
2. Cara untuk melakukan mobilitas sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
Ð Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akanmereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status.
Ð Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan.
Ð Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
Ð Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya.Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya.Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.
Ð Perubahan nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi.
Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden"
3. Faktor penghambat mobilitas sosial
Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :
Ð Agama, seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem kasta.
Ð Diskriminasi Kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas ke atas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatasan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu mendapatkannya.
Ð Kemiskinan dapat membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai suatu sosial tertentu.
Ð Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat juga berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesenmpatan untuk meningkatkan status sosialya.
4. Beberapa bentuk mobilitas sosial
a. Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.Tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
b. Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua, mobilitas vertikal ke atas (social climbing) dan mobilitas sosial vertikal ke bawah (social sinking).
Ð Mobilitas vertikal ke atas atau social climbing mempunyai dua bentuk yang utama
· Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, di mana kedudukan tersebut telah ada sebelumnya.
· Membentuk kelompok baru. Pembentukan suatu kelompok baru memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosialnya, misalnya dengan mengangkat diri menjadi ketua organisasi.
Ð Mobilitas vertikal ke bawah ( Social sinking )
Mobilitas vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama.
· Turunnya kedudukan. Kedudukan individu turun ke kedudukan yang derajatnya lebih rendah.
· Turunnya derajat kelompok. Derajat sekelompok individu menjadi turun yang berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial
Ð Mobilitas sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
Ð Perubahan kondisi sosial
Ð Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Ð Komunikasi yang bebas
Ð Pembagian kerja
Ð Kemudahan dalam akses pendidikan
6. Saluran-saluran mobilitas sosial
Ð Angkatan bersenjata
Ð Lembaga-lembaga keagamaan
Ð Lembaga pendidikan
Ð Organisasi ekonomi
7. Dampak mobilitas social
Gejala naik turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap struktur sosial masyarakat.
Konsekuensi-konsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi.Reaksi ini dapat berbentuk konflik.Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas.
Dampak negatif
Ð Konflik antarkelas
Ð Konflik antarkelompok sosial
Ð Konflik antargenerasi
Ð Penyesuaian kembali
Dampak positif
Ð Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas.
Ð Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
C. KELEBIHAN BUKU
Ö Ditinjau dari segi isi :
µ Buku ini diperjelas dengan gambar – gambar serta kata – kata yang mudah di pahami oleh siswa sehingga akan mempermudah siswa dalam mempelajari Sosiologi.
µ Buku ini delengkapi oleh Glosarium, yang akan memudahkan mencari istilah – istilah Sosiologi secara keseluruhan pada buku ini.
µ Dilengkapi latihan ulangan umum setiap bab maupun di semester, indeks.
µ Topik disajikan secara mendetail.
µ Tugas dirancang untuk mendukung proses belajar agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Ö Aspek Bahasa
Umumnya bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup mudah dipahami bagi para peserta didik.
Ö Aspek teknis
Gambar dalam buku ini tersusun rapi, sehingga tak perlu khawatir dan bingung dalam konteksnya.
D. KEKURANGAN BUKU
Buku ini dalam menjelaskan suatu materi terlalu serius sehingga siswa akan cepat bosan membaca buku tersebut.
E. SARAN
Berdasarkan Kekurangan buku ini seharusnya penulis lebih memperhatikan penjelasan materinya agar lebih menyenangkan dan tidak membuat siswa bosan membaca buku tersebut
F. PENUTUP
Buku materi Sosiologi untuk SMA Kelas XI Semester 1 ini di arahkan untuk membantu para peserta didik dan guru dalam proses belajar mengajar sosiologi. Oleh karena itu buku ini disusun dengan materi yang lengkap dan terpadu, meskipun di dalamnya masih perlu banyak pembenahan dalam percetakan khususnya.
0 komentar:
Post a Comment