Sa’labah yang Ingkar
Sa’labah dikenal sebagai seorang yang taat beribadah, tetapi ia sangat miskin. Suatu hari, ia berkunjung ke tempat Rasulullah saw. untuk mengadukan nasibnya tersebut dan memohon kepada beliau agar mau mendoakan supaya dia diberi harta kekayaan. Mendengar permohonan itu Rasulullah saw. Bersabda, “Hai Sa’labah, sesungguhnya harta yang sedikit, tetapi disyukuriitu lebih baikdaripadaharta yang banyak tetapi tidak bisa mensyukurinya.” Sa’labah pulang dengan kecewa.
Keesokan harinya ia datang kembali dengan permintaan yang
sama. Karena memaksa, akhirnya Nabi saw. mengabulkan permintaannya. Beliau
berdoa kepada Allah swt. agar Sa’labah dikaruniai harta kekayaan. Akhirnya
Allah pun mengabulkan permintaan beliau tersebut.
Sa’labah kini telah berubah, ia menjadi seorang yang kaya
raya, kambing-kambing peliharaannya berkembang dengan pesat. Namun, ia tidak
bisa mensyukuri, bahkan jauh dari Allah swt. ia tidak lagi rajin beribadah dan
sering meninggalkan shalat.
Pada suatu saat Nabi saw. bertanya kepada para sahabat,
“Kemanakah Sa’labah?” Mereka menjawab, “Sa’labah disibukkan dengan
kambing-kambingnya di tempat penggembalaan.” Kata Nabi saw., “Celakalah
Sa’labah.”
Pada hari yang lain Nabi saw. mengutus dua orang untuk
meminta zakat kepada Sa’labah, tetapi ia tidak mau memberikan zakatnya, bahkan
mengejek kedua utusan itu. Setelah keduanya melaporkan kejadian tersebut kepada
Nabi saw., beliau bersabda, “Sungguh celakalah Sa’labah.”
Demikianlah keingkaran Sa’labah terhadap nikmat Allah swt.
Akhirnya, ia meninggal dunia dalam keadaan dimurkai Allah swt.
0 komentar:
Post a Comment